Problem
Solving Teachniques
Teknik
pemecahan masalah Problem Solving
Teachniques adalah suatu proses yang kreatif dimana individu-individu
menilai perubahan yang ada pada dirinya dan lingkungannya dan membuat
pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan atau penyesuaian yang selaras dengan
tujuan-tujuan dan nilai-nilai hidupnya. Teknik pemecahan masalah mengajarkan
pada individu bagaimana memecahkan masalah secara sistematis.
Langkah-langkah
pemecahan masalah secara sistematis menyadarkan adalah:
a. Mengidentifikasi
dan merumuskan masalah
·
Memberi pengertian dan individu bahwa
dirinya mempunyai masalah dan membutuhkan pertolongan.
·
Rumusan masalah: 20 anak dari kelas 9
tidak naek kelas karena terpengaruh lingkungan bermain yang buruk yang
mengakibatkan anak malas belajar dan lebih senang bermain. Diharapkan 20 anak
tersebut bisa semangatbelajar dan tidak bergaul di lingkungan yang salah.
b. Mencari
sumber dan memperkirakan sebab-sebabnya
·
Sebab-sebab masalah: Terpengeruh teman
bermain yang tidak baik, mulai terbiasa dengan lingkungan yang salah, terbiasa
melanggar norma dan aturan, teman sebaya yang lebih dominan dan dijadikan
panutan, lebih senang untuk bermain daripada belajar, malas belajar.
·
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
membantu menentukan luasnya masalah:
Ø Berapa
orang yang terlibat dalam masalah itu?
20 anak
Ø Sejauh
mana masalah itu mempengaruhi masalah tersebut?
Masalah itu menimbulkan
kemalasan untuk bermain sehingga prestasi belajar cenderung kurang sehingga harus tidak naik
kelas.
Ø Hal
yang mendorong pemecahan masalah: individu menyadari kalau dirinya bermasalah,
individu sadar kalau membutuhkan bantuan, individu berkeinginan untuk
memecahkan masalah dan berubah yang lebih baik.
Ø Hal
yang menghambat pemecahan masalah: masalah belum dipahami benar, individu yang
bersangkutan tidak dapat menarik hubungan antara situasi yang satu dengan yang
lainnya, tidak mengikuti langkah dan tahap demi tahap tetapi lebih mengikuti
intuisi dan emosionalnya, kurang percaya diri dan tidak mempertimbangkan
keputusan secara mendalam dan mempunyai prasangka sendiri.
c. Mencari
alternatif pemecahan masalah
·
Meningkatkan perhatian kepada individu
tersebut agar individu tersebut merasa nyaman untuk belajar.
·
Menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan tidak membosankan.
·
Memberi dorongan dan motivasi agar
individu bersemangat untuk belajar.
·
Diberi pengarahan tentang moral dan
nilai-nilai agar individu dapat membedakan mana yang benar dan salah sehingga
dapat memilih teman dan lingkungan yang baik baginya.
·
Memberitahukan kepada teman-teman dari
individu tersebut agar tidak memberi pengaruh yang buruk kepada individu.
·
Memberitahukan kepada orang tua individu
agar menasehati anaknya dan melarang anaknya bermain di lingkungan yang buruk.
d. Menguji
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan masing-masing alternatif
·
Kekuatan-kekuatan dari alternatif:
dengan memberikan perhatian lebih individu akan lebih terbuka dan merasa nyaman
belajarnya, dengfan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan anak akan
senang untuk belajar, dengan memberikan dorongan dan motivasi individu akan
terpacu semangat belajarnya, dengan memberikan pengarahan bekal dan moral
individu dapat berfikir mana yang benar dan salah untuk dirinya sehingga dapat
merubah tingkah lakunya yang selama ini salah.
·
Kelemahan-kelemahan dari alternatif:
rasanya tidak mungkin kalau memberi pengertian kepada teman individu untuk
tidak memberi pengaruh buruk karena lingkungan masyarakat dan teman bermain
individu sangatlah luas dan tidak mengetahui jelas siapa-siapa yang memberi
pengaruh buruk, kadang orang tua tidak menasehati anaknya tapi justru memarahi
anaknya dengan dimarahi anak tidak akan menurut bahkan memberontak.
e. Memilih
dan melaksanakan alternatif yang paling sedikit mempunyai kelemahan
·
Alternatif yang dirasa paling baik
adalah Meningkatkan perhatian kepada individu tersebut agar individu tersebut
merasa nyaman untuk belajar, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
dan tidak membosankan, memberi dorongan dan motivasi agar individu bersemangat
untuk belajar, diberi pengarahan tentang moral dan nilai-nilai agar individu
dapat membedakan mana yang benar dan salah sehingga dapat memilih teman dan
lingkungan yang baik baginya.
f. Mengadakan
penilaian terhadap hasil yang dicapai.
Ada
kesenjangan antara masalah yang dirumuskan dengan pemecahannya. Dengan
merumuskan masalah akan mencapai penyelesaian masalah yang lebih optimal.
Menyelesaikan maslah secara sistematis akan memudahkan pemecahan maslah.
Masalah akan lebih terperinci dan terencana alurnya sehingga jelas dan langsung
pada pokok permaslahnnya. Dengan demikian diharapkan masalah akan cepat segera
selesai dan terperinci. Alternatif-alternatif yang ditawarkan diharapkan mampu
membantu individu dalam menyelesaikan masalahnya. Individu juga akan menyadari
bahwa lingkungan yang salah akan berpengaruh juga pada prestasinya. Sehingga
individu akan dapat memilih mana yang baik bagi dirinya dan mana yang buruk.
Latihan
pemecahan masalah yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh guru, konselor,
atau pemimpin kelompok dengan mengambil contoh-contoh masalah yang banyak
dihadapi anggota kelompoknya. Beberapa latihan pemecahan masalah:
1. Tidak
naik kelas
Tujuan:
belajar menggunakan cara-cara memecahkan masalah dalam kelompok.
Langkah
1: pemimpin kelompok menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah yaitu:
a. Mengidentifikasi
dan merumuskan masalah
b. Mencari
sumber dan memperkirakan sebab-sebabnya
c.
Mencari alternatif pemecahan masalah
d. Menguji
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan masing-masing alternatif
e.
Mengadakan penilaian terhadap hasil yang
dicapai
f. Memilih
dan melaksanakan alternatif yang paling sedikit mempunyai kelemahan
Langkah
2: kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4-5orang. Tugas
masing-masing kelompok adalah memecahkan masalah dengan menggunakan
langkah-langkah yang telah ditentukan. Masalah yang harus diselesaikan adalah
20 anak dari kelas 9 terpaksa tidak naek kelas karena nilainya tidak mencukupi
standart nilai kenaikan. Disinyalir kurangnya
nilai tersebut karena penurunan semangat belajar dan meningatnya keinginan
untuk bermaian. Individu lebih senang mengisi waktunya untuk bermain daripa
untuk belajar dikarena terpengaruh lingkungan bermain yang buruk. Individu
lebih merasa cocok dengan teman bermainnya, bahkan mereka mulai terbiasa meniru
perbuatan temannya yang melanggar norma. Diharapkan 20 anak tersebut bisa
semangat belajar kembali dan tidak bergaul di lingkungan yang salah. Dan yang
paling penting mereka menyadari kalau lingkungan yang salah dapat membuat
prestasi belajarnya menurun.
Tugas
dari setiap keompok menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut beserta alasannya:
a. Apakah
yang menjadi masalah utama dari kasus tersebut?
20 anak tidak dapat
mencapai standart nilai kenaikan sehingga harus tidak naik kelas.
b. Apakah
yang menjadi sebab-sebab masalah tersebut?
Terpengaruh teman yang
tidak baik, lingkungan bermain yang tidak sehat dan malas belajar.
c. Cara
apa yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut?
·
Meningkatkan perhatian kepada individu
tersebut agar individu tersebut merasa nyaman untuk belajar.
·
Menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan tidak membosankan.
·
Memberi dorongan dan motivasi agar
individu bersemangat untuk belajar.
·
Diberi pengarahan tentang moral dan
nilai-nilai agar individu dapat membedakan mana yang benar dan salah sehingga
dapat memilih teman dan lingkungan yang baik baginya.
·
Memberitahukan kepada teman-teman dari
individu tersebut agar tidak memberi pengaruh yang buruk kepada individu.
·
Memberitahukan kepada orang tua individu
agar menasehati anaknya dan melarang anaknya bermain di lingkungan yang buruk.
d. Apa
keuntungan dan kelemahan dari cara-cara terebut?
·
Keuntungan: dengan memberikan perhatian
lebih individu akan lebih terbuka dan merasa nyaman belajarnya, dengfan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan anak akan senang untuk belajar,
dengan memberikan dorongan dan motivasi individu akan terpacu semangat
belajarnya, dengan memberikan pengarahan bekal dan moral individu dapat
berfikir mana yang benar dan salah untuk dirinya sehingga dapat merubah tingkah
lakunya yang selama ini salah.
·
Kelemahan: rasanya tidak mungkin kalau
memberi pengertian kepada teman individu untuk tidak memberi pengaruh buruk
karena lingkungan masyarakat dan teman bermain individu sangatlah luas dan
tidak mengetahui jelas siapa-siapa yang memberi pengaruh buruk, kadang orang
tua tidak menasehati anaknya tapi justru memarahi anaknya dengan dimarahi anak
tidak akan menurut bahkan memberontak.
e. Mana
dari cara-cara tersebut yang anda pilih untuk menyelesaikan masalah tersebut
dan mengapa?
Cara yang dirasa paling baik adalah
Meningkatkan perhatian kepada individu tersebut agar individu tersebut merasa
nyaman untuk belajar, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan
tidak membosankan, memberi dorongan dan motivasi agar individu bersemangat
untuk belajar, diberi pengarahan tentang moral dan nilai-nilai agar individu
dapat membedakan mana yang benar dan salah sehingga dapat memilih teman dan
lingkungan yang baik baginya. Cara-cara tersebut dirasa paling baik untuk
menyelesaikan masalah karena paling sedikit mempunyai kelemahan dan diharapkan
mampu membantu dan menyadarkan individu untuk semangat belajar.
Langkah
3: masing-masing kelompok diminta melaporkan hasil diskusi kepada kelas dan
mendiskusikan perbedaan-perbedaan yang ada dalam cara memecahkan masalah
tersebut.
2. Latihan
“brainstorming”
Tujuan:
untuk melatih bagaimana menggunakan cara “brainstroming” dalam memecahkan
masalah.
Langkah
1: pemimpin menjelaskan mengenai tujuan latihan dan menjelaskan aturan-aturan
dasar brainstorming. Aturan dasarnya sebagai berikut:
a. Tidak
boleh memberi komentar negatif terhadap pendapat anggota lain.
b. Perhatikan
anggota yang memberikan sumbangan pendapat, jangan pada mutu pendapatnya tetapi
pada kesediaannya mengemukakan pendapat, karena makin banyak yang menyumbang
pendapat akan makin baik.
c. Perluas
pemikiran sumbangan orang lain.
d. Beri
sumbangan pada ide-ide yang positif.
e. Catatlah
inti setiap sumbangan pendapat.
f. Tentukan
batas waktu untuk memberi sumbangan-sumbangan pikiran
Langkah
2: pemimpin kelompok melontarkan suatu masalah untuk ditelaah. Masalah yang
dilontarkan hendaknya yang dirasakan atau dialami oleh sebagian besar siswa.
Misalnya: apa yang menyebabkan siswa tidak naik kelas tersebut? Bagaimana cara
mengatasinya?. Masing-masing anggota diberikan kesempatan secara bebas
mengemukakan pikirannya. Sumua pendapat tidak boleh dinilai tetapi harus
ditampung. Dari beberapa pendapat yang dipilih untuk melaksanakan diskusi
selanjutnya adalah siswa tidak naik kelas dikarenakan nilainya tidak mencukupi
standart kenaikan. Hal tersebut dikarenakan terpengarun teman bermainan dan
lingkungan yang tidak sehat. Cara mengatasinya adalah memberi motovasi agar
siswa bersemangat belajar dan memberi pengertian bahwa lingkungan yang salah
dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Dengan demikian siswa akan menyadari
kesalahannya memilih teman dan lingkungan yang salah. Dan untuk seterusnya
dirinya dapat menentukan sendiri mana yng baik dan buruk bagi dirinya.
Langkah
3: setelah beberapa sebab masalah dan beberapa kemugkinan pemecahan dipilih
maka langkah selanjutnya adalah mendiskusikan masing-masing kemungkinan
pemecahan masalah dan memilih kemungkinan pemecahan masalah yang tepat.
Keuntungan: dengan memberikan perhatian lebih individu akan lebih terbuka dan
merasa nyaman belajarnya, dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
anak akan senang untuk belajar, dengan memberikan dorongan dan motivasi
individu akan terpacu semangat belajarnya, dengan memberikan pengarahan bekal
dan moral individu dapat berfikir mana yang benar dan salah untuk dirinya
sehingga dapat merubah tingkah lakunya yang selama ini salah. Kelemahan: jika
siwa tidak menyadari perilakunya yang salah dan tidak mau mendengarkan dan
melaksanakan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang diberikan. Alternatif
yang dirasa paling baik adalah Meningkatkan perhatian kepada individu tersebut agar
individu tersebut merasa nyaman untuk belajar, menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan dan tidak membosankan, memberi dorongan dan motivasi agar
individu bersemangat untuk belajar, diberi pengarahan tentang moral dan
nilai-nilai agar individu dapat membedakan mana yang benar dan salah sehingga
dapat memilih teman dan lingkungan yang baik baginya.
Langkah
4: mendiskusikan hasil yang dicapai dalam kegiatan “brainstorming” yaitu
alternatif yang akan digunakan untuk memecahkan masalah siswa tidak naik kelas
adalah Meningkatkan perhatian kepada individu tersebut agar individu tersebut
merasa nyaman untuk belajar, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
dan tidak membosankan, memberi dorongan dan motivasi agar individu bersemangat
untuk belajar, diberi pengarahan tentang moral dan nilai-nilai agar individu
dapat membedakan mana yang benar dan salah sehingga dapat memilih teman dan
lingkungan yang baik baginya. Setelah itu meminta anggota kelompok untuk
memberikan kesan-kesan dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Casino games - DrmCD
BalasHapusIf you like playing casino games, try our casino games! and your favorite game is LuckyLand, 삼척 출장안마 which 천안 출장마사지 is played on 안양 출장샵 a land-based, Rating: 4.2 · 경주 출장안마 1,600 reviews 안양 출장마사지