ANALISIS PERUBAHAN TINGKAH LAKU
TOKEN EKONOMI
A.
Pengertian
Token Economies
Token Economies merupakan suatu wujud
modifikasi perilaku yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan
dan pengurangan perilaku yang tidak diinginkan dengan pemakaian Tokens
(tanda-tanda). Individu menerima token cepat setelah mempertunjukkan perilaku
yang diinginkan. Token itu dikumpulkan dan yang dipertukarkan dengan suatu
obyek atau kehormatan yang penuh arti.
Secara singkatnya Token Economies merupakan
sebuah system reinforcement untuk perilaku yang dikelola dan diubah, seseorang
mesti dihadiahi/diberikan penguatan untuk meningkatkan atau mengurangi perilaku
yang diinginkan.
Token Economies atau
tabungan kepingan adalah pemberian satu kepingan (atau satu tanda, satu isyarat
) sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku sasaran muncul.
Kepingan-kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda atau aktivitas
pengukuh yang diingini oleh subyek.
Dalam buku Behavior Modification: What It Is and How
to Do It, oleh Garry Martin dan Joseph Pear pada tahun 1992, pada intinya token
Economies
dapat
digunakan sebagai penguat yang dapat bertahan lama, ada beberapa keuntungan
yang didapatkan dari token ekonomi yaitu, Pertama, mereka dapat diberikan
segera sesudah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dan dipertukarkan diwaktu
mendatang dengan backup reinforcers.
Dengan demikian mereka dapat dipakai untuk
“menjembatani” penundaan yang sangat panjang antara respon target dan backup
reinforcers, yang amat penting ketika situasinya tidak praktis atau mustahil
untuk memberikan backup reinforcer sesudah perilaku. Kedua, token mempermudah
untuk mengatur penguat-penguat yang konsisten dan efektif ketika menangani
sekelompok individu.
B.
Tujuan
Token Economies
Tujuan yang utama dari token economies
adalah untuk
menguatkan perilaku yang diinginkan terhadap klien. Hal itu digunakan sebagai
program untuk mengurangi perilaku mereka yang tidak menyenangkan melalui sebuah
struktur lingkungan treatmentpada settingyang mendidik. Setiap poin diterima
oleh klien untuk perilaku yang diinginkan dengan token. Token diberikan segera
setelah perilaku yang diinginkan dan kemudian dipertukarkan dengan reinforcer
cadangan. Karena token dipasangkan dengan reinforcer lainnya, ini akan
menjadi sebuah pengkondisian reinforcer yang dapat memperkuat perilaku
yang diinginkan. Reinforcer cadangan dapat diperoleh hanya dengan
membayar dengan token. Dan token hanya dapat diperoleh melalui kemunculan
perilaku yang diinginkan. Reinforcer cadangan dipilih karena mereka
mengetahui kekuatan reinforcer untuk klien dalam lingkungan treatment.
Oleh karena itu, klien dimotivasi untuk memunculkan perilaku yang diinginkan
dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan.
Sering kali Token Economies digunakan di dalam
pengaturan dalam sebuah lembaga (seperti rumah sakit jiwa atau fasilits
rehabilitasi) untuk mengatur perilaku dari individu yang bisa tak dapat
diramalkan atau agresif. Bagaimanapun, tujuan yang lebih utama dari Token
Economies untuk mengajar perilaku yang sesuai dan ketrampilan-ketrampilan
sosial yang dapat digunakan dalam satu lingkungan yang alami (wajar).
Pendidikan khusus (untuk anak-anak
dengan pengembangan atau belajar cacat-cacat, hiperaktivitas, kurangnya
perhatian, atau kekacauan-kekacauan tingkah laku), pendidikan regular/ umum,
perguruan tinggi, berbagai jenis-jenis dari rumah-rumah kelompok, divisi-divisi
militer, rawatan rumah, program panti rehabilitasi, pengaturan-pengaturan
jabatan, keluarga (perkawinan atau berbagai kesulitan orangtua), dan rumah
sakit dapat juga menggunakan Token Economies. Token Economies dapat digunakan
secara individu atau di dalam kelompok-kelompok.
C.
Karakteristik
Dasar dan Prinsip Pokok Token Economies
1.
Karakteristik
Dasar Token Economies
Tiga
karakteristik dasar dari token economies yaitu:
a.
Perilaku yang akan diperkuat dinyatakan
secara jelas.
b.
Prosedur didesain untuk memberikan
stimulus yang diperkuat (token) ketika perilaku yang diinginkan (target
behavior) muncul.
c.
Aturan dibuat untuk menentukan penukaran
token pada obyek yang diperkuat.
2.
Prinsip
Pokok Token Economies
a.
Agen perubahan harus memberikan token segera setelah
perilaku target yang diinginkan terjadi.
b.
Agen perubahan harus memberikan pujian pada individu
di samping memberikan token setiap kali perilaku yang diinginkan terjadi
c.
Untuk anak-anak atau individu dengan cacat intelektual
yang cukup parah, di awal program, back up reinforcers harus diberikan kepada
individu bersamaan dengan diberikannya token, sehingga token akan lebih
cenderung menjadi penguat bersyarat untuk masa depan
d.
Karena token economy tidak tersedia dalam kehidupan
keseharian, maka sebelum individu berhenti melakukan perawatan, prosedur token
economy harus dihentikan.
D. Implementasi Dari Token Economies
1. Langkah langkah Melakukan Token Economies
a.
Menentukan perilaku target
Sebagaimana prosedur pengubahan
perilaku lainnya, langkah yang dilakukan pertama kali untuk token economy
adalah penentuan perilaku target. Perilaku target yang dimaksud, bisa berupa
perilaku yang diinginkan dan bisa pula perilaku yang tidak diinginkan. Untuk
perilaku yang diinginkan, maka token economy digunakan untuk meningkatkannya,
sedangkan untuk perilaku yang tak diinginkan, token economy digunakan untuk
mengurangi perilaku tersebut.
Dalam hal ini, penentuan perilaku target harus observable dan operasional. Tujuan dari pemberian definisi operasional adalah untuk menegaskan bahwa individu yang ingin diubah perilakunya, benar-benar mengetahui apa yang harus dilakukannya.
Dalam hal ini, penentuan perilaku target harus observable dan operasional. Tujuan dari pemberian definisi operasional adalah untuk menegaskan bahwa individu yang ingin diubah perilakunya, benar-benar mengetahui apa yang harus dilakukannya.
b.
Identifikasi item yang bisa digunakan sebagai token.
Token yang dimaksudkan di sini
haruslah sesuatu yang nyata, riil, observable, dan bisa diberikan sesegera
mungkin oleh agen perubahan kepada individu yang dijadikan target pengubahan
perilaku, setelah perilaku yang diinginkan muncul. Token harus bersifat praktis
dan mempermudah agen perubahan untuk bisa langsung memberikannya pada individu yang
bersangkutan. Token harus berupa sesuatu yang bisa dikumpulkan oleh individu,
bahkan kalau bisa, merupakan sesuatu yang mudah dibawa oleh individu. Biasanya,
token berupa kartu, tanda tangan, poin, bintang, replica uang, stiker,
manik-manik, karton, dan stempel.
c.
Identifikasi back up reinforcer
Efektivitas token economy tentu saja
bergantung pada back up reinforcer yang diberikan. Hal ini disebabkan karena
token economy disajikan bersama-sama dengan back up reinforcer sehingga bisa
disebut sebagai reinforcer bersyarat. Back up reinforcer harus dipilih secara
khusus dan disesuaikan dengan karakteristik individu yang dijadikan sasaran
untuk pengubahan tingkah laku.
Back up reinforcer bisa berupa sesuatu yang bisa dimakan seperti snack atau minuman, sesuatu berupa barang mainan, activity reinforcer misalnya games yang sangat menarik, hak istimewa (privilege) misalnya gambar hasil karya dipajang di mading, dan kedekatan (proximity), misalnya membantu guru membagikan buku di kelas.
Back up reinforcer bisa berupa sesuatu yang bisa dimakan seperti snack atau minuman, sesuatu berupa barang mainan, activity reinforcer misalnya games yang sangat menarik, hak istimewa (privilege) misalnya gambar hasil karya dipajang di mading, dan kedekatan (proximity), misalnya membantu guru membagikan buku di kelas.
Back up reinforcer tidak tersedia
untuk individu yang bersangkutan, kecuali hanya bisa diperoleh dengan
menukarkan token. Hal ini akan mempertinggi nilai penguatan, sebab dengan
ketiadaan back up reinforcer tanpa token, berarti memberlakukan prinsip
deprivasi untuk individu. Sehingga lebih mudah untuk membuat individu melakukan
perilaku yang diinginkan.
Yang bisa dijadikan sebagai back reiinforcer adalah sesuatu yang berada di luar kebutuhan dasar individu, merupakan sesuatu yang tiadk biasa, dan bisa juga bernilai tinggi, sehingga tidak mungkin didapatkan oleh individu dalam situasi hari-hari biasa.
Yang bisa dijadikan sebagai back reiinforcer adalah sesuatu yang berada di luar kebutuhan dasar individu, merupakan sesuatu yang tiadk biasa, dan bisa juga bernilai tinggi, sehingga tidak mungkin didapatkan oleh individu dalam situasi hari-hari biasa.
d.
Memutuskan jadwal yang tepat untuk pemberian
reinforcement.
Agen perubahan harus menentukan
jadwal pemberian reinforcement sebelum memberlakukan peraturan tentang token.
Jadwal ini berisi kapan seseorang bisa mendapatkan token. Ada jadwal yang
dinamakan intermitten dan ada pula yang dinamakan continue (berkelanjutan).
e.
Menetapkan banyaknya token yang bisa ditukar
Agen perubahan juga harus menentukan
banyaknya token yang bisa ditukarkan dengan back up reinforcer. Sehingga hanya
setelah berhasil mengumpukan token sebanyak yang ditentukan, individu bisa
mendapatkan back up reinforcer yang telah disediakan oleh agen perubahan.
f.
Menetapkan waktu dan tempat penukaran token
Individu mengumpulkan token dari
perilaku yang diinginkan sepanjang waktu. Secara berkala, setelah jumlah token
mencukupi, individu diperbolehkan untuk menukarkan token mereka dengan back up
reinforcers. Waktu dan tempat untuk pertukaran harus direncanakan terlebih
dahulu. Dalam beberapa kasus, ada tempat yang disebut dengan toko token, yaitu
tempat khusus di mana back up reinforcers disimpan. Sebagaimana yang dijelaskan
di atas, back up reinforcer seharusnya tidak disimpan di tempat yang bisa
diakses oleh individu dengan mudah.
g.
Memutuskan perlunya pemberlakuan response cost
Response cost tidak selalu digunakan
dalam token ekonomi. Jika tujuan token ekonomi adalah untuk memperkuat perilaku
yang diinginkan dan tidak ada masalah di dalamnya, token ekonomi tidak perlu
memasukkan response cost sebagai salah satu komponennya. Jika ada perilaku yang
tidak diinginkan yang tiba-tiba muncul, maka response cost bisa dimasukkan
dalam token ekonomi.
h.
Latihan dan manajemen staff
Dalam setting apapun, sebelum
melakukan prosedur token economy, maka staff dalam setting tersebut harus dilatih
terlebih dahulu untuk bisa menerapkan token economy dengan baik. Hal-hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
(1)
Membedakan setiap detail dari semua target perilaku
(2)
Memberikan token segera setelah perilaku target
terjadi, sesuai dengan
jadwal reinforcement yang benar
jadwal reinforcement yang benar
(3)
Membedakan setiap detail dari semua masalah perilaku
yang diidentifikasi
(4)
Penerapan response cost segera setelah terjadinya
perilaku bermasalah
(5)
Mempertahankan integritas token dan mencegah pencurian
atau pemalsuan token
(6)
Mengetahui waktu dan banyaknya token yang bisa ditukar
dengan back up reinforcement.
2. Pelaksanaan Pemberian Penghargaan
Implementasi
kesuksesan dalam Token Economy tergantung pada beberapa pertimbangan. Pertama,
agen perubahan seharusnya selalu memberikan penghargaan dengan segera setelah
adanya perilaku yang diinginkan. Kedua, agen perubahan seharusnya memuji klien
ketika penghargaan diberikan saat perilaku yang diinginkan itu muncul. Memuji
adalah penguat yang natural bagi hampir semua orang, dan menjadi penguat yang
lebih potensial daripada dua sepasang penghargaan. Ketiga, bagi anak yang masih
kecil atau individu yang memiliki ketidakmampuan in telektual, dibarikan
penghargaan ini lebih awal. Penguat seharusnya diberikan saat penghargaan itu
diberikan kepada klien. Jadi, keduanya diberikan dengan segera dan penghargaan
itu akan menjadi penguat yang dikondisikan. Terakhir, karena sebuah penghargaan
ekonomi adalah buatan dan tidak dapat ditemukan hampir di setiap hari dalam
suatun lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, dan rumah, seharusnya sedikit
demi sedikit dihilangkan sebelum klien meninggalkan treatment program ini.
Ketika klien telah sukses secara konsisten, maka Token Economy tidak
dilanjutkan, dan reinforcement/penguat diberikan atau digunakan sebagai
penjagaan terhadap perilaku yang digunakan.
Philips,
Philips, Fixsen, dan Wolf (1971) menjelaskan sebuah cara bagaimana
menghilangkan secara berangsur-angsur penghargaan dalam Token Economy. Mereka
memberikan penghargaan pada seorang laki-laki yeng dapat membersihkan
ruangannya setiap hari. Setelah memberikan memberikan penghargaan setiap hari
selama dua minggu, mereka memberikan penghargaan hanya di beberapa hari saja.
Setelah delapan hari, mereka memberikan penghargaan penghargaan setiap tiga hari.
Sampai pada akhirnya mereka memberikan penghargaan dsetiap 12 hari. Jadi,
laki-laki tersebut dapat membersihkan ruangannya secara rutin dengan pemberian
penghargaan mulai dari setiap hari, hingga tiap 12 hari selama dua bulan.
E. Unsur-unsur Yang Perlu Diperhatikan di
Dalam Token Economies
Beberapa
unsur-unsur yang perlu diperhatikan di dalam Token Economies:
1. Tokens:
Semua hal yang dapat dihitung dan kelihatan dapat digunakan sebagai suatu
token. Token diutamakan yang disukai, menarik, mudah untuk dibawa/dibagikan,
dan juga sulit untuk dipalsu. Biasanya menggunakan materi termasuk chip poker,
stiker-stiker, objek jumlah, kelereng atau uang permainan. Ketika perorangan
tampilkan perilaku yang diinginkan, dia dengan segera diberi suatusejumlah
tokens. token tidak memiliki nilai yang berarti. Namun token dikumpulkan dan
kemudian dipertukarkan untuk suatu objek yang penuh arti, kehormatan-kehormatan
atau aktivitas. Individu dapat juga kehilang token (kompensasi/denda) karena
menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan.
2. Suatu target
perilaku jelas dan nyata: Individu yang mengambil bagian di suatu Token
Economies perlu untuk mengetahui persisnya apa yang mereka harus lakukan supaya
menerima token Perilaku yang tidak diinginkan dan yang diinginkan dijelaskan
sebelum waktu yang ditetapkan di dalam terminologi yang sederhana dan spesifik.
Banyaknya token diberikan atau yang diambil untuk masing-masing perilaku
tertentu juga ditetapkan dan dijelaskan sebelumnya.
3. Motif-motif
Penguat/Back-up Reinforcers: Motivasi penguat adalah object yang penuh arti,
kehormatan-kehormatan, atau individu menerima aktivitas sebagai pertukaran
dengan token yang mereka peroleh. Token dapat berupa mainan-mainan, waktu
tambahan, atau tamasya/aktivitas diluar. kesuksesan dari suatu token economy
bergantung pada pesona(tawaran menarik/kenikmatan) dari motif-motif penguat.
Individu akan hanya termotivasi untuk mendapatkan token jika mereka mengetahui
bentuk penghargaan di masa depan yang diwakili oleh tanda-tanda yang mereka
terima. Suatu token economy yang dirancang akan baik dengan penggunaan
motif-motif penguat yang dipilih oleh individu sendiri dibanding oleh yang
dipilih staf.
4. Suatu sistim
yang digunakan untuk menukarkan token: perlu untuk difasilitasi suatu waktu dan
tempat untuk menukarkan motif-motif penguat. Token menghargai dari tiap motif
penguat ditentukan didasarkan pada nilai keuangan, permintaan, atau nilai
terapik. Sebagai contoh, jika motif penguat itu adalah mahal atau sangat
menarik, nilai token harus yang lebih tinggi. Jika nilai token diatur/tetapkan
terlalu rendah, maka individu akan lebih sedikit yang termotivasi untuk
mendapatkan token. Dan sebaliknya, jika nilai itu diatur terlalu tinggi,
individu akan merasa takut atau ragu dalam mendapatkan token. Adalah penting untuk
masing-masing individu dapat memeperoleh sedikitnya beberapa token.
5. Suatu sistim
untuk merekam data: Sebelum treatmen mulai, informasi (data umum) dikumpulkan
tentang masing-masing perilaku yang dilakukan oleh individu. Perubahan perilaku
kemudian direkam di lembar data keseharian. Informasi ini digunakan untuk
mengukur kemajuan individu dan efektivitas dari token economy. Informasi
mengenai pertukaran dari token juga perlu untuk direkam/catat.
6. Implementasi
konsistensi token economy oleh staf: Dalam suatu proses token economy untuk
berhasil, semua fasilitator yang dilibatkan harus memberi penghargaan
perilaku-perilaku yang sama, menggunakan jumlah yang sesuai dari token,
menghindari motif penguat dibagikan dengan bebas, dan mencegah token dari
pemalsua, mencuri, atau diperoleh secara tidak adil. Tanggung-jawab staf dan
ketentuan-ketentuan token economy harus dijelaskan di suatu manual tertulis.
staf juga perlu dievaluasi pada waktu tertentu dan diberi peluang itu untuk
bertanya atau berpendapat.
Pada awalnya tanda-tanda sering
diberikan dan di dalam sejumlah yang lebih tinggi, tetapi individu belajar
untuk menunjukan perilaku yang diinginkan, lambat laun peluang untuk
mendapatkan token dikurangi secara bertahap. (Jumlah dan frekuensi dari
pembagian token disebut suatu jadwal penguatan). Misalnya di suatu kelas,
masing-masing siswa boleh mendapatkan 25 sampai 75 token pada hari pertama,
sehingga mereka dengan cepat belajar nilai dari token. Kemudian, para siswa
boleh mendapatkan 15 sampai 30 tanda per hari. Secara berangsur-angsur
mengurangi ketersediaan token (memudar), para siswa perlu belajar untuk
tampilkan perilaku yang diinginkan dengan mandiri, tanpa pengaruh yang tidak
wajar akibat penggunaan token. Motif penguat ini akan individu temukan secara
normal di dalam masyarakat, seperti pujian lisan, perlu diberikan bersamaan
dengan diberikannya token, penanaman perilaku ini dimaksudkan untuk membantu di
dalam memudarnya proses token.
F. Keuntungan dan Kelemahan Token Economies
1.
Keuntungan:
Menggunakan
program penguatan, token Economies memiliki banyak keuntungan (Ayllon
& Azrin, 1965; Kazdin & Bootzin, 1972; maag, 1999) di antaranya:
a. Token dapat
digunakan untuk memperkuat perilaku target segera setelah terjadi.
b. Token economies
sangat
terstruktur, oleh karena itu, target perilaku yang diinginkan diperkuat lebih
sering secara konsisten.
c. Pengkondisian
token digeneralisasikan sebagai penguat karena mereka dipasangkan dengan
berbagai reinforcers yang lain. sebagai akibatnya, token berfungsi sebagai
reinforcers meskipun ada operasi spesifik tertentu yang mungkin ada untuk klien
setiap saat.
d. Token dapat
dikuantifikasi dengan mudah sehingga perilaku yang berbeda dapat diterima.
e. Perilaku-perilaku
yang ditunjukkan individu dapat dihargai dengan segera.
f. Besarnya reward/hadiah
adalah sama nilainya untuk semua individu dalam suatu kelompok.
g. Penggunaan
hukuman (respon cost) lebih sedikit resikonya dibandingkan bentuk-bentuk
hukuman yang lain.
h. Individu
dapat belajar ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan masa depan.
2. Kelemahan :
a.
Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena token
economies
merupakan
dorongan dari luar diri.
b.
Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh
pendukung/back up reinforcer.
c.
Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan
d.
Penggunaan waktu dan usaha yang digunakan untuk
mengatur dan melaksanakan program
e.
Biaya pembelian back up reinforcers
f.
Pelatihan staf, terutama ketika token economy memiliki
komponen yang kompleks atau ketika dilakukan dalam skala besar.
DAFTAR PUSTAKA
Miltenberger, Raymon G. 2004. Behavior Modification: Principle and
Procedures Third Edition. United States of America: Wadsworth.
Soekadji, Soetarlinah. 1983. Modifikasi Perilaku: Penerapan Sehari-hari
dan Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty.
Ekonomi
Token, Tips mendidik anak Kreatif, [Online].
Tersedia :http://eko13.wordpress.com/2008/05/18/ekonomi-token-tips-mendidik-anak-kreatif/[20 Maret
2012]
Langkah
langkah Melakukan Token Ekonomi, [Online].
Tersedia :http: http://www.psikologizone.com/token-ekonomi-dalam-modifikasi-perilaku/06511996
[20 Maret 2012]
Token Ekonomi,
[Online]. Tersedia : http://ulyniamy.wordpress.com/2010/05/21/token-ekonomi/ [20 Maret 2012]
Token Ekonomi (APTL),
[Online]. Tersedia : http://raneebk.blogspot.com/2011/02/token-economy-aptl.html
[20 Maret 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar