Minggu, 09 Juni 2013

APTL (Token Ekonomi)

ANALISIS PERUBAHAN TINGKAH LAKU
TOKEN EKONOMI

A.    Pengertian Token Economies
Token Economies merupakan suatu wujud modifikasi perilaku yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan pengurangan perilaku yang tidak diinginkan dengan pemakaian Tokens (tanda-tanda). Individu menerima token cepat setelah mempertunjukkan perilaku yang diinginkan. Token itu dikumpulkan dan yang dipertukarkan dengan suatu obyek atau kehormatan yang penuh arti.
Secara singkatnya Token Economies merupakan sebuah system reinforcement untuk perilaku yang dikelola dan diubah, seseorang mesti dihadiahi/diberikan penguatan untuk meningkatkan atau mengurangi perilaku yang diinginkan.
Token Economies atau tabungan kepingan adalah pemberian satu kepingan (atau satu tanda, satu isyarat ) sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku sasaran muncul. Kepingan-kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda atau aktivitas pengukuh yang diingini oleh subyek.
Dalam buku Behavior Modification: What It Is and How to Do It, oleh Garry Martin dan Joseph Pear pada tahun 1992, pada intinya token Economies dapat digunakan sebagai penguat yang dapat bertahan lama, ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari token ekonomi yaitu, Pertama, mereka dapat diberikan segera sesudah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dan dipertukarkan diwaktu mendatang dengan backup reinforcers.



Dengan demikian mereka dapat dipakai untuk “menjembatani” penundaan yang sangat panjang antara respon target dan backup reinforcers, yang amat penting ketika situasinya tidak praktis atau mustahil untuk memberikan backup reinforcer sesudah perilaku. Kedua, token mempermudah untuk mengatur penguat-penguat yang konsisten dan efektif ketika menangani sekelompok individu.
B.     Tujuan Token Economies
Tujuan yang utama dari token economies adalah untuk menguatkan perilaku yang diinginkan terhadap klien. Hal itu digunakan sebagai program untuk mengurangi perilaku mereka yang tidak menyenangkan melalui sebuah struktur lingkungan treatmentpada settingyang mendidik. Setiap poin diterima oleh klien untuk perilaku yang diinginkan dengan token. Token diberikan segera setelah perilaku yang diinginkan dan kemudian dipertukarkan dengan reinforcer cadangan. Karena token dipasangkan dengan reinforcer lainnya, ini akan menjadi sebuah pengkondisian reinforcer yang dapat memperkuat perilaku yang diinginkan. Reinforcer cadangan dapat diperoleh hanya dengan membayar dengan token. Dan token hanya dapat diperoleh melalui kemunculan perilaku yang diinginkan. Reinforcer cadangan dipilih karena mereka mengetahui kekuatan reinforcer untuk klien dalam lingkungan treatment. Oleh karena itu, klien dimotivasi untuk memunculkan perilaku yang diinginkan dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan.
 Sering kali Token Economies digunakan di dalam pengaturan dalam sebuah lembaga (seperti rumah sakit jiwa atau fasilits rehabilitasi) untuk mengatur perilaku dari individu yang bisa tak dapat diramalkan atau agresif. Bagaimanapun, tujuan yang lebih utama dari Token Economies untuk mengajar perilaku yang sesuai dan ketrampilan-ketrampilan sosial yang dapat digunakan dalam satu lingkungan yang alami (wajar).


Pendidikan khusus (untuk anak-anak dengan pengembangan atau belajar cacat-cacat, hiperaktivitas, kurangnya perhatian, atau kekacauan-kekacauan tingkah laku), pendidikan regular/ umum, perguruan tinggi, berbagai jenis-jenis dari rumah-rumah kelompok, divisi-divisi militer, rawatan rumah, program panti rehabilitasi, pengaturan-pengaturan jabatan, keluarga (perkawinan atau berbagai kesulitan orangtua), dan rumah sakit dapat juga menggunakan Token Economies. Token Economies dapat digunakan secara individu atau di dalam kelompok-kelompok.
C.    Karakteristik Dasar dan Prinsip Pokok Token Economies
1.    Karakteristik Dasar Token Economies
Tiga karakteristik dasar dari token economies yaitu:
a.         Perilaku yang akan diperkuat dinyatakan secara jelas.
b.         Prosedur didesain untuk memberikan stimulus yang diperkuat (token) ketika perilaku yang diinginkan (target behavior) muncul.
c.         Aturan dibuat untuk menentukan penukaran token pada obyek yang diperkuat.
2.    Prinsip Pokok Token Economies
a.         Agen perubahan harus memberikan token segera setelah perilaku target yang diinginkan terjadi.
b.         Agen perubahan harus memberikan pujian pada individu di samping memberikan token setiap kali perilaku yang diinginkan terjadi
c.         Untuk anak-anak atau individu dengan cacat intelektual yang cukup parah, di awal program, back up reinforcers harus diberikan kepada individu bersamaan dengan diberikannya token, sehingga token akan lebih cenderung menjadi penguat bersyarat untuk masa depan
d.        Karena token economy tidak tersedia dalam kehidupan keseharian, maka sebelum individu berhenti melakukan perawatan, prosedur token economy harus dihentikan.





D.    Implementasi Dari Token Economies
1.    Langkah langkah Melakukan Token Economies
a.    Menentukan perilaku target
Sebagaimana prosedur pengubahan perilaku lainnya, langkah yang dilakukan pertama kali untuk token economy adalah penentuan perilaku target. Perilaku target yang dimaksud, bisa berupa perilaku yang diinginkan dan bisa pula perilaku yang tidak diinginkan. Untuk perilaku yang diinginkan, maka token economy digunakan untuk meningkatkannya, sedangkan untuk perilaku yang tak diinginkan, token economy digunakan untuk mengurangi perilaku tersebut.
Dalam hal ini, penentuan perilaku target harus observable dan operasional. Tujuan dari pemberian definisi operasional adalah untuk menegaskan bahwa individu yang ingin diubah perilakunya, benar-benar mengetahui apa yang harus dilakukannya.
b.    Identifikasi item yang bisa digunakan sebagai token.
Token yang dimaksudkan di sini haruslah sesuatu yang nyata, riil, observable, dan bisa diberikan sesegera mungkin oleh agen perubahan kepada individu yang dijadikan target pengubahan perilaku, setelah perilaku yang diinginkan muncul. Token harus bersifat praktis dan mempermudah agen perubahan untuk bisa langsung memberikannya pada individu yang bersangkutan. Token harus berupa sesuatu yang bisa dikumpulkan oleh individu, bahkan kalau bisa, merupakan sesuatu yang mudah dibawa oleh individu. Biasanya, token berupa kartu, tanda tangan, poin, bintang, replica uang, stiker, manik-manik, karton, dan stempel.
c.    Identifikasi back up reinforcer
Efektivitas token economy tentu saja bergantung pada back up reinforcer yang diberikan. Hal ini disebabkan karena token economy disajikan bersama-sama dengan back up reinforcer sehingga bisa disebut sebagai reinforcer bersyarat. Back up reinforcer harus dipilih secara khusus dan disesuaikan dengan karakteristik individu yang dijadikan sasaran untuk pengubahan tingkah laku.
Back up reinforcer bisa berupa sesuatu yang bisa dimakan seperti snack atau minuman, sesuatu berupa barang mainan, activity reinforcer misalnya games yang sangat menarik, hak istimewa (privilege) misalnya gambar hasil karya dipajang di mading, dan kedekatan (proximity), misalnya membantu guru membagikan buku di kelas.
Back up reinforcer tidak tersedia untuk individu yang bersangkutan, kecuali hanya bisa diperoleh dengan menukarkan token. Hal ini akan mempertinggi nilai penguatan, sebab dengan ketiadaan back up reinforcer tanpa token, berarti memberlakukan prinsip deprivasi untuk individu. Sehingga lebih mudah untuk membuat individu melakukan perilaku yang diinginkan.
Yang bisa dijadikan sebagai back reiinforcer adalah sesuatu yang berada di luar kebutuhan dasar individu, merupakan sesuatu yang tiadk biasa, dan bisa juga bernilai tinggi, sehingga tidak mungkin didapatkan oleh individu dalam situasi hari-hari biasa.
d.   Memutuskan jadwal yang tepat untuk pemberian reinforcement.
Agen perubahan harus menentukan jadwal pemberian reinforcement sebelum memberlakukan peraturan tentang token. Jadwal ini berisi kapan seseorang bisa mendapatkan token. Ada jadwal yang dinamakan intermitten dan ada pula yang dinamakan continue (berkelanjutan).
e.    Menetapkan banyaknya token yang bisa ditukar
Agen perubahan juga harus menentukan banyaknya token yang bisa ditukarkan dengan back up reinforcer. Sehingga hanya setelah berhasil mengumpukan token sebanyak yang ditentukan, individu bisa mendapatkan back up reinforcer yang telah disediakan oleh agen perubahan.
f.     Menetapkan waktu dan tempat penukaran token
Individu mengumpulkan token dari perilaku yang diinginkan sepanjang waktu. Secara berkala, setelah jumlah token mencukupi, individu diperbolehkan untuk menukarkan token mereka dengan back up reinforcers. Waktu dan tempat untuk pertukaran harus direncanakan terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus, ada tempat yang disebut dengan toko token, yaitu tempat khusus di mana back up reinforcers disimpan. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, back up reinforcer seharusnya tidak disimpan di tempat yang bisa diakses oleh individu dengan mudah.
g.    Memutuskan perlunya pemberlakuan response cost
Response cost tidak selalu digunakan dalam token ekonomi. Jika tujuan token ekonomi adalah untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan tidak ada masalah di dalamnya, token ekonomi tidak perlu memasukkan response cost sebagai salah satu komponennya. Jika ada perilaku yang tidak diinginkan yang tiba-tiba muncul, maka response cost bisa dimasukkan dalam token ekonomi.
h.    Latihan dan manajemen staff
Dalam setting apapun, sebelum melakukan prosedur token economy, maka staff dalam setting tersebut harus dilatih terlebih dahulu untuk bisa menerapkan token economy dengan baik. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
(1)   Membedakan setiap detail dari semua target perilaku
(2)   Memberikan token segera setelah perilaku target terjadi, sesuai dengan
jadwal reinforcement yang benar
(3)   Membedakan setiap detail dari semua masalah perilaku yang diidentifikasi
(4)   Penerapan response cost segera setelah terjadinya perilaku bermasalah
(5)   Mempertahankan integritas token dan mencegah pencurian atau pemalsuan token
(6)   Mengetahui waktu dan banyaknya token yang bisa ditukar dengan back up reinforcement.




2.    Pelaksanaan Pemberian Penghargaan
Implementasi kesuksesan dalam Token Economy tergantung pada beberapa pertimbangan. Pertama, agen perubahan seharusnya selalu memberikan penghargaan dengan segera setelah adanya perilaku yang diinginkan. Kedua, agen perubahan seharusnya memuji klien ketika penghargaan diberikan saat perilaku yang diinginkan itu muncul. Memuji adalah penguat yang natural bagi hampir semua orang, dan menjadi penguat yang lebih potensial daripada dua sepasang penghargaan. Ketiga, bagi anak yang masih kecil atau individu yang memiliki ketidakmampuan in telektual, dibarikan penghargaan ini lebih awal. Penguat seharusnya diberikan saat penghargaan itu diberikan kepada klien. Jadi, keduanya diberikan dengan segera dan penghargaan itu akan menjadi penguat yang dikondisikan. Terakhir, karena sebuah penghargaan ekonomi adalah buatan dan tidak dapat ditemukan hampir di setiap hari dalam suatun lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, dan rumah, seharusnya sedikit demi sedikit dihilangkan sebelum klien meninggalkan treatment program ini. Ketika klien telah sukses secara konsisten, maka Token Economy tidak dilanjutkan, dan reinforcement/penguat diberikan atau digunakan sebagai penjagaan terhadap perilaku yang digunakan.
Philips, Philips, Fixsen, dan Wolf (1971) menjelaskan sebuah cara bagaimana menghilangkan secara berangsur-angsur penghargaan dalam Token Economy. Mereka memberikan penghargaan pada seorang laki-laki yeng dapat membersihkan ruangannya setiap hari. Setelah memberikan memberikan penghargaan setiap hari selama dua minggu, mereka memberikan penghargaan hanya di beberapa hari saja. Setelah delapan hari, mereka memberikan penghargaan penghargaan setiap tiga hari. Sampai pada akhirnya mereka memberikan penghargaan dsetiap 12 hari. Jadi, laki-laki tersebut dapat membersihkan ruangannya secara rutin dengan pemberian penghargaan mulai dari setiap hari, hingga tiap 12 hari selama dua bulan.



E.    Unsur-unsur Yang Perlu Diperhatikan di Dalam Token Economies
Beberapa unsur-unsur yang perlu diperhatikan di dalam Token Economies:
1.    Tokens: Semua hal yang dapat dihitung dan kelihatan dapat digunakan sebagai suatu token. Token diutamakan yang disukai, menarik, mudah untuk dibawa/dibagikan, dan juga sulit untuk dipalsu. Biasanya menggunakan materi termasuk chip poker, stiker-stiker, objek jumlah, kelereng atau uang permainan. Ketika perorangan tampilkan perilaku yang diinginkan, dia dengan segera diberi suatusejumlah tokens. token tidak memiliki nilai yang berarti. Namun token dikumpulkan dan kemudian dipertukarkan untuk suatu objek yang penuh arti, kehormatan-kehormatan atau aktivitas. Individu dapat juga kehilang token (kompensasi/denda) karena menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan.
2.    Suatu target perilaku jelas dan nyata: Individu yang mengambil bagian di suatu Token Economies perlu untuk mengetahui persisnya apa yang mereka harus lakukan supaya menerima token Perilaku yang tidak diinginkan dan yang diinginkan dijelaskan sebelum waktu yang ditetapkan di dalam terminologi yang sederhana dan spesifik. Banyaknya token diberikan atau yang diambil untuk masing-masing perilaku tertentu juga ditetapkan dan dijelaskan sebelumnya.
3.    Motif-motif Penguat/Back-up Reinforcers: Motivasi penguat adalah object yang penuh arti, kehormatan-kehormatan, atau individu menerima aktivitas sebagai pertukaran dengan token yang mereka peroleh. Token dapat berupa mainan-mainan, waktu tambahan, atau tamasya/aktivitas diluar. kesuksesan dari suatu token economy bergantung pada pesona(tawaran menarik/kenikmatan) dari motif-motif penguat. Individu akan hanya termotivasi untuk mendapatkan token jika mereka mengetahui bentuk penghargaan di masa depan yang diwakili oleh tanda-tanda yang mereka terima. Suatu token economy yang dirancang akan baik dengan penggunaan motif-motif penguat yang dipilih oleh individu sendiri dibanding oleh yang dipilih staf.
4.    Suatu sistim yang digunakan untuk menukarkan token: perlu untuk difasilitasi suatu waktu dan tempat untuk menukarkan motif-motif penguat. Token menghargai dari tiap motif penguat ditentukan didasarkan pada nilai keuangan, permintaan, atau nilai terapik. Sebagai contoh, jika motif penguat itu adalah mahal atau sangat menarik, nilai token harus yang lebih tinggi. Jika nilai token diatur/tetapkan terlalu rendah, maka individu akan lebih sedikit yang termotivasi untuk mendapatkan token. Dan sebaliknya, jika nilai itu diatur terlalu tinggi, individu akan merasa takut atau ragu dalam mendapatkan token. Adalah penting untuk masing-masing individu dapat memeperoleh sedikitnya beberapa token.
5.    Suatu sistim untuk merekam data: Sebelum treatmen mulai, informasi (data umum) dikumpulkan tentang masing-masing perilaku yang dilakukan oleh individu. Perubahan perilaku kemudian direkam di lembar data keseharian. Informasi ini digunakan untuk mengukur kemajuan individu dan efektivitas dari token economy. Informasi mengenai pertukaran dari token juga perlu untuk direkam/catat.
6.    Implementasi konsistensi token economy oleh staf: Dalam suatu proses token economy untuk berhasil, semua fasilitator yang dilibatkan harus memberi penghargaan perilaku-perilaku yang sama, menggunakan jumlah yang sesuai dari token, menghindari motif penguat dibagikan dengan bebas, dan mencegah token dari pemalsua, mencuri, atau diperoleh secara tidak adil. Tanggung-jawab staf dan ketentuan-ketentuan token economy harus dijelaskan di suatu manual tertulis. staf juga perlu dievaluasi pada waktu tertentu dan diberi peluang itu untuk bertanya atau berpendapat.
Pada awalnya tanda-tanda sering diberikan dan di dalam sejumlah yang lebih tinggi, tetapi individu belajar untuk menunjukan perilaku yang diinginkan, lambat laun peluang untuk mendapatkan token dikurangi secara bertahap. (Jumlah dan frekuensi dari pembagian token disebut suatu jadwal penguatan). Misalnya di suatu kelas, masing-masing siswa boleh mendapatkan 25 sampai 75 token pada hari pertama, sehingga mereka dengan cepat belajar nilai dari token. Kemudian, para siswa boleh mendapatkan 15 sampai 30 tanda per hari. Secara berangsur-angsur mengurangi ketersediaan token (memudar), para siswa perlu belajar untuk tampilkan perilaku yang diinginkan dengan mandiri, tanpa pengaruh yang tidak wajar akibat penggunaan token. Motif penguat ini akan individu temukan secara normal di dalam masyarakat, seperti pujian lisan, perlu diberikan bersamaan dengan diberikannya token, penanaman perilaku ini dimaksudkan untuk membantu di dalam memudarnya proses token.
F.     Keuntungan dan Kelemahan Token Economies
1. Keuntungan:
Menggunakan program penguatan, token Economies memiliki banyak keuntungan (Ayllon & Azrin, 1965; Kazdin & Bootzin, 1972; maag, 1999) di antaranya:
a.    Token dapat digunakan untuk memperkuat perilaku target segera setelah terjadi.
b.    Token economies sangat terstruktur, oleh karena itu, target perilaku yang diinginkan diperkuat lebih sering secara konsisten.
c.    Pengkondisian token digeneralisasikan sebagai  penguat karena mereka dipasangkan dengan berbagai reinforcers yang lain. sebagai akibatnya, token berfungsi sebagai reinforcers meskipun ada operasi spesifik tertentu yang mungkin ada untuk klien setiap saat.
d.   Token dapat dikuantifikasi dengan mudah sehingga perilaku yang berbeda dapat diterima.
e.    Perilaku-perilaku yang ditunjukkan individu dapat dihargai dengan segera.
f.     Besarnya reward/hadiah adalah sama nilainya untuk semua individu dalam suatu kelompok.
g.    Penggunaan hukuman (respon cost) lebih sedikit resikonya dibandingkan bentuk-bentuk hukuman yang lain.
h.    Individu dapat belajar ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan masa depan.


2.    Kelemahan :          
a.    Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena token economies merupakan dorongan dari luar diri.
b.    Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung/back up reinforcer.
c.    Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan
d.   Penggunaan waktu dan usaha yang digunakan untuk mengatur dan  melaksanakan program
e.    Biaya pembelian back up reinforcers
f.     Pelatihan staf, terutama ketika token economy memiliki komponen yang kompleks atau ketika dilakukan dalam skala besar.


DAFTAR PUSTAKA

Miltenberger, Raymon G. 2004. Behavior Modification: Principle and Procedures Third Edition. United States of America: Wadsworth.
Soekadji, Soetarlinah. 1983. Modifikasi Perilaku: Penerapan Sehari-hari dan Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty.
Ekonomi Token, Tips mendidik anak Kreatif, [Online]. Tersedia :http://eko13.wordpress.com/2008/05/18/ekonomi-token-tips-mendidik-anak-kreatif/[20 Maret 2012]
Langkah langkah Melakukan Token Ekonomi, [Online]. Tersedia :http: http://www.psikologizone.com/token-ekonomi-dalam-modifikasi-perilaku/06511996 [20 Maret 2012]
Token Ekonomi, [Online]. Tersedia : http://ulyniamy.wordpress.com/2010/05/21/token-ekonomi/ [20 Maret 2012]

Token Ekonomi (APTL), [Online]. Tersedia : http://raneebk.blogspot.com/2011/02/token-economy-aptl.html  [20 Maret 2012]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar